Sabtu, 12 Maret 2016

LABUAN BAJO - Indonesia’s Next Big Ecotravel Hotspot


Para penjelajah dari Portugis jatuh cinta pada Labuan Bajo yang mereka sebut sebagai Tanjung Bunga sejak lebih dari tiga abad lalu. Saat ini, Labuan Bajo yang dikatakan sebagai “Indonesia’s next big ecotravel hotspot” oleh Lonely Planet, menjadi wahana petualangan baru bagi para wisatawan modern.

Saat Anda pertama kali menjejakkan kaki di ujung barat Flores, Anda langsung diserbu oleh percikan warna-warni dan aroma tropis yang telah menginspirasi para penjelajah terdahulu untuk menjuluki tempat ini sebagai Tanjung Bunga.


Semenjak tercipta sebagai sebuah desa nelayan kecil yang sunyi bernama Bajau Laut (Sea Gypsy), Labuan Bajo yang secara harfiah berarti ‘Pelabuhan Bajo’, telah bertumbuh menjadi salah satu kota turisme terbaik Indonesia. Lonely Planet baru-baru ini menyebut Labuan Bajo sebagai Indonesia’s next big eco-travel hotspot, tetapi para wisatawan modern utamanya memanfaatkan tempat ini sebagai persinggahan sebelum melakukan perjalanan ke dataran tinggi atau titik keberangkatan untuk berlayar ke Taman Nasional Komodo.

Habitat komodo yang legendaris berada hanya sejauh empat jam ke arah barat daya dari Labuan Bajo dan tersedia segala jenis armada kapal untuk membawa pengunjung menyusuri tempat yang mungkin layak disebut kepulauan paling menawan dan menggugah di planet ini.

Banyak kapal pesiar mewah dari seluruh dunia berlabuh di Labuan Bajo. Kapal kapal ini membentuk barisan yang elegan, menciptakan pemandangan yang cantik untuk wisatawan. Meski demikian, pesiar ke Taman Nasional Komodo tak hanya dapat dinikmati oleh para wisatawan jetset, namun juga para wisatawan backpackers, berkat adanya armada kapal lokal yang menawarkan pesiar pribadi dengan harga yang cukup terjangkau. Atau Anda juga bisa menyewa perahu yang lebih sederhana namun tetap menawarkan fasilitas yang lengkap seperti kamar tidur, toilet, makan dan minum selama perjalanan, termasuk peralatan snorkelling. Harga yang ditawarkan sekitar 100 USD. Carilah kapal dengan nakhoda dan kru yang berpengalaman untuk memastikan perjalanan Anda aman dan terhindar dari arus laut yang tak terduga serta terumbu karang yang berbahaya.

Walaupun Labuan Bajo sering dianggap sebagai kota transit, namun meningkatnya jumlah wisatawan menunjukkan bahwa Labuan Bajo sendiri adalah kota yang cukup menarik. Anda hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 jam untuk menelusuri kota yang kecil namun dikelilingi pemandangan yang indah ini. Jika dahulu pilihan tempat makan hanya terbatas pada warung-warung sederhana, sekarang sudah banyak restoran di sepanjang kota yang menyajikan berbagai menu variatif. Salah satu santapan yang wajib dicoba adalah ikan kuah sunu (sup ikan dengan kuah asam yang sangat enak) dan steamboat udang yang dimasak dengan gaya Flores.


Untuk mendekatkan diri dengan kehidupan warga lokal, Anda bisa mengunjungi pasar malam atau pasar pagi di kota ini untuk sekedar melihat berbagai ikan dan sayuran segar yang dijual oleh para pedagang. Ikan segar yang lezat lengkap dengan nasi dijual mulai dari harga Rp30.000.

Jalan pun menanjak curam di pedalaman Labuan Bajo, melintasi perkebunan yang bertingkat, tanaman anggrek, serta hutan lebat. Pulau dengan gunung-gunung berapi ini mengingatkan akan bentuk naga dengan tanduk-tanduk tajam di punggungnya. Dataran tinggi Flores, dengan angin pasatnya yang sejuk dapat sedikit meredam panasnya matahari tropis, telah dikenal memiliki beberapa lintasan trekking terbaik di negeri ini. Daerah seperti Bajawa (dengan desa desa tradisionalnya) dan pemandangan warna-warni danau Kawah Kelimutu yang indah mengundang wisatawan agar menempuh jalan menuju Pulau Komodo dengan menyusuri jalan raya yang melintasi lembah dataran tinggi yang belum banyak diketahui orang. Banyak juga wisatawan yang kemudian melanjutkan perjalanan ke Maumere dengan menyusuri jalur ekspedisi darat ke arah Timur sepanjang 666 km. Jalur legendaris ini dikenal sebagai jalan raya Trans-Flores. Atau Anda bisa juga menempuh jalur sepanjang pulau untuk ke Larantuka yang kaya akan peninggalan Portugis.


Anda mungkin akan sampai di pantai barat Flores dan berencana untuk melanjutkan perjalanan, namun seperti wisatawan lainnya, Anda bisa saja tergoda untuk berhenti di Labuan Bajo karena kota tempat transit ini menawarkan banyak hal yang menarik. Sempatkan waktu untuk menikmati pemandangan yang indah di Labuan Bajo sebelum Anda mulai bertualang. Di teluknya, terlihat armada kapal besar yang tetap berdiri megah di atas gelombang laut yang pasang, sementara kapal kayu milik nelayan berhimpitan di dermaga pasar ikan. Sebuah pemandangan khas kota Labuan Bajo.


Zaman mungkin saja berubah bagi Labuan Bajo, tapi ketika kita berdiri di lereng bukit dan memandang ke bawah ke arah pulau pulau yang terletak di lepas pantainya, mudah saja untuk membayangkan bahwa pemandangan tersebut hanya sedikit berubah sejak tiga abad lalu sejak bajak laut William Dampier berlabuh di perairan itu. Suasana petualangan masih sangat jelas terasa di Tanjung Bunga.



#VisindoAgensiTama




1 komentar:

  1. Terimakasih atas informasinya benar benar sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui tempat wisata yang menarik dan penuh dengan suasana baru. Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai pariwisata yang bisa anda kunjungi di Pariwisata

    BalasHapus

Link Banner

PERBANKAN

REVIEW

KASUS BISNIS

HALAL CORNER

KAJIAN MUSLIM

RENUNGAN

SEJARAH NUSANTARA

SEJARAH INDONESIA

SEJARAH DUNIA

EDITORIAL

DESTINASI INDONESIA

DESTINASI MANCANEGARA